LainnyaLingkungan

Kewajiban Menjaga Air

Di riwayat lain bahkan Rasul mewanti – wanti munculnya fenomena terlalu berlebihan ketika bersuci (menggunakan air). Hendaknya pendayagunaan air harus mendahulukan konsumsi sebagai air minum bagi manusia dan makhluk hidup lain. Sedangkan peruntukkan yang lain seperti mencuci dan produksi, tentu hendaknya didistribusikan secara proporsional.
Teladan Nabi agar menjaga kelestarian air mengilhami para sahabatnya. Hal itu seperti yang tergambar dari sikap Bilal bin Rabah. Muazin pertama tersebut selalu mendambakan tinggal di Makkah dan sekitarnya dengan air melimpah, gunung menjulang tinggi, dan pepohonan tumbuh sumbur. Ia pun bersenandung,
“Andai saja aku bisa bermalam di lembah dan sekitarku rerumputan hijau membentang dan seandainya aku menikmati gemericik air surga yang mengalir.”
Oleh karena itu, kita dapat mulai melakukan perubahan sekecil apapun sejak dini demi kelangsungan hidup bagi generasi penerus. Marilah lakukan secara bersama-sama berpikir dan berupaya untuk menyelamatkan kelangsungan kehidupan di muka bumi ini dengan upaya melestarikan dan menjaga stabilitas ketersediaan air bersih. Untuk menjaga stabilitas ketersediaan air bersih, di antaranya kita memastikan untuk tidak mencemari sumber mata air dan aliran air sungai dengan limbah baik domestik maupun pabrik. Kita juga harus melindungi hutan yang selama ini menjadi tempat menyimpan sumber air bersih.
*KHOTBAH UNTUK UMAT ISLAM, Tahun 2020, Disusun bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta & Yayasan ICLEI-Local Governments for Sustainability Indonesia Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Previous page 1 2 3
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button