LainnyaLingkungan

Menjaga Sumber Daya Alam

Pakailah hiasan-hiasan yang berupa pakaian fisik untuk menutupi aurat dan pakaian moril berupa takwa, di setiap tempat shalat, sewaktu melaksanakan ibadah dan menikmati makanan dan minuman. Semua itu dilakukan dengan tanpa berlebih-lebihan. Maka janganlah mengambil yang haram dan jangan pula melampaui batas yang rasional dari kesenangan tersebut. Allah tidak meridhai orang-orang yang berlebih-lebihan.
Ishraf di sini adalah janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan. Pemanfaatan sumber daya alam tujuannya adalah untuk kebutuhan makan dan minum manusia, artinya kata makan dan minum yang digunakan al-Qur’an dalam ayat ini bisa diartikan semua yang ada di bumi yang halal bisa dikonsumsi dengan syarat tidak berlebih-lebihan.
Demikian juga dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam harusnya dilakukan seperlunya saja dengan tidak mengeksploitasi secara berlebihan.

لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

“Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekai tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.” (HR. Bukhari No. 6439 dan Muslim No. 1048)
Manusia telah menggunakan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya. Menurut perhitungan Global Footprint Network, permintaan manusia untuk sumber daya ekologis yang dapat diperbarui dan layanan yang diberikan bumi sekarang setara dengan 1,7 bumi. Data menunjukkan kita membutuhkan sumber daya dari 2 planet bumi sebelum pertengahan abad ini. Fakta bahwa kita menggunakan, atau “membelanjakan,” modal alam kita lebih cepat daripada yang dapat diisi ulang bumi. Dalam istilah planet, biaya pengeluaran ekologis kita menjadi lebih besar dari apa yang disediakan bumi.
Perubahan iklim, peningkatan emisi Gas Rumah Kaca yang dikeluarkan manusia lebih cepat daripada yang dapat diserap oleh hutan dan lautan merupakan hal yang paling jelas dan mendesak. Di sisi lain luas hutan terus menyusut, hilangnya spesies, kehancuran perikanan, harga komoditas yang lebih tinggi, dan berakibat pada krisis hubungan antar manusia.
Krisis lingkungan dan finansial yang kita alami adalah gejala bencana yang mengancam. Umat manusia menggunakan lebih dari apa yang dapat disediakan planet ini. Agama menuntun untuk menahan diri dari nafsu duniawi dengan menjauhi apa yang dilarang dan melaksanakan apa yang diperintahkan Allah SWT.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa penghematan sumber daya alam sangat penting karena suatu saat nanti, kita akan mewariskan bumi ini pada anak, cucu kita. Jika kita tidak menghemat dan menghabiskannya sekarang, generasi kita yang akan menderita pada kehidupannya nanti. Mereka akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, kita harus menyadari hidup sekarang ini bukan untuk menghabiskan sumber daya alam, tetapi hidup untuk menjaga agar sumber daya alam ini tetap dapat digunakan oleh anak cucu kita yang akan mewarisi bumi ini.

*KHOTBAH UNTUK UMAT ISLAM, Tahun 2020, Disusun bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta & Yayasan ICLEI-Local Governments for Sustainability Indonesia Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Previous page 1 2 3
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button