Siap Siaga Banjir

Banjir Jakarta 2013 menyebabkan kerugian hingga 20 triliun. Demikian yang disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Jokowi. Banjir kali ini, memiliki efek yang sangat besar. Tidak hanya merusak bangunan, tetapi juga melumpuhkan aktivitas di ibukota Banjir Jakarta 2013 sendiri merupakan banjir terparah setidaknya dalam enam tahun terakhir. Seperti yang dirilis oleh BNPB, menyebabkan 20 orang meninggal dunia. Selain itu, ada sekitar 33.503 warga yang mengungsi. Jumlah pengungsi terbesar ada di Jakarta Barat yang mencapai 24.529 jiwa. Untuk menghadapi musim hujan yang akan terus berlangsung hingga sekitar bulan Maret, perlu tindakan antisipasi banjir

1 Tindakan Antisipasi Banjir

– Mengerti akan ancaman banjir. Termasuk banjir yang pernah terjadi dan mengetahui letak daerah apakah cukup tinggi untuk terhindar dari banjir

– Melakukan persiapan untuk mengungsi. Melakukan latihan pengungsian, mengetahui jalur evakuasi, jalan yang tergenang air dan yang masih bisa di lewati

– Mengembangkan program penyuluhan. Untuk meningkatkan kesadaran akan ancaman banjir

– Memasang tanda ancaman pada jembatan yang rendah.

– Mengatur aliran air ke luar daerah pada daerah permukiman yang beresiko banjir

– Menjaga agar system pembuangan limbah dan air kotor

– Memasang tanda ketinggian air, pada saluran air, kanal, kali atau sungai yang dijadikan petunjuk pada ketinggian berapa akan terjadi banjir atau petunjuk kedalaman genangan air.

– Untuk daerah di sekitar sungai-sungai yang besar perlu dilihat tanda-tanda hujan di daerah hulunya (misal awan mendung tebal), karena sering terjadi daerah tersebut tidak hujan, tetapi tiba-tiba terjadi banjir ( masyarakat menyebut sebagai banjir kiriman).

– Di daerah dataran tinggi dengan kemiringan dasar sungai terjal, maka banjir akan datang secara mendadak (instan) dengan daya rusak yang besar, istilah populernya banjir bandang. Di daerah dengan potensi longsor yang tinggi maka banjir bisa membawa lumpur dengan daya rusak yang tinggi.

– Bilamana terjadi hujan lebat terus menerus lebih dari satu jam, maka kewaspadaan terhadap banjir perlu ditingkatkan.

– Tanggul banjir yang retak-retak harus segera ditutup dengan tanah lempung, untuk menghindari jebolnya tanggul bila terjadi banjir sebab sangat membahayakan permukiman, terutama bila permukiman berada di bawah sungai.

– Sampah dan sedimen di alur sungai harus dibersihkan setiap saat. Perlu dilakukan piket banjir baik oleh warga maupun institusi yang berwenang, dan selalu mencari informasi kepada pihak-pihak yang berwenang. – Saat banjir, hati-hati terhadap aliran listrik, lebih baik aliran listrik dipadamkan saja. Bila muka air naik terus, amankan barang-barang berharga dan siap-siap untuk mengungsi, dan bawa bahan makanan, minuman, dan obat-obatan secukupnya.

– Hati-hati terhadap binatang-binatang buas yang keluar akibat banjir (ular, serangga beracun, dll).

– Perlu diwaspadai bagi daerah budidaya yang baru dibuka, karena akibat perubahan fungsi lahan, bisa-bisa kawasan tersebut menjadi rawan banjir.

– Penyebarluasan peraturan perundang-undangan/ informasi-informasi baik dari Pemerintah Pusat maupun dari Pemerintah Daerah berkaitan dengan masalah banjir,

– Penyebarluasan informasi Daerah Rawan Banjir, ancaman bahaya dan tindakan yang harus diambil oleh masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana;

– Peningkatan kesiapsiagaan organisasi dan manejemen pengendalian banjir dengan menyiapkan dukungan sumberdaya yang diperlukan dan berorientasi kepada pemotivasian individu dalam masyarakat setempat agar selalu siap sedia mengendalikan ancaman bahaya;

– Persiapan evakuasi ke lokasi yang lebih aman.

– Penyediaan bahan-bahan banjiran untuk keadaan darurat seperti karung plastik, bronjong kawat, dan material-material pengisinya seperti pasir, batu dan lain-lain, dan disediakan pada lokasi-lokasi yang diperkirakan rawan/kritis.

– Penyediaan peralatan berat (backhoe/excarator, truk, buldozer, dan lain-lain) dan disiap siagakan pada lokasi yang strategis, sehingga sewaktu-waktu mudah dimobilisasi.

– Penyiapan peralatan dan kelengkapan evakuasi seperti speed boat, perahu, pelampung dan lain-lain.

2 Tindakan Di Rumah-Rumah

– Simpan surat-surat yang penting di tempat yang tinggi, kedap air dan aman

– Naikkan panel-panel dan alat-alat listrik ke tempat yang lebih tinggi.

– Pada saat banjir, tutup kran saluran air utama yang mengalir ke dalam rumah dan matikan listrik dari meterannya

– Pindahkan barang-barang rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi

3 Kegiatan Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengurangi Resiko Banjir

– Buat sumur resapan

– Tanam lebih banyak pohon besar

– Membentuk kelompok masyarkat pengendali banjir

– Membangun dan menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir

– Membangun system peringatan dini banjir

– Menjaga kebersihan saluran air dan limbah

– Memindahkan hunian ke daerah bebas banjir atau tinggikan bangunan rumah hingga batas ketinggian banjir jika memungkinkan

– Mendukung upaya pembuatan kanal atau saluran dan bangunan pengendali banjir dan lokasi evakuasi

– Bekerjasama dengan masyarakat di luar daerah banjir untuk menjaga daerah resapan air

4 Tindakan Saat Terjadi Banjir

– Segera menyelamatkan diri ke tempat yang aman

– Menyelamatkan barang-barang berharga sehingga tidak rusak dan hilang terbawa banjir

– Pantau kondisi ketinggian air setiap saat sehingga bisa menjadi dasar untuk tindakan selanjutnya

5 Pemulihan

Pemulihan dilakukan terhadap sarana dan prasarana sumberdaya air serta lingkungannya akibat bencana banjir kepada fungsi semula, melalui:

a. Inventarisasi dan dokumentasi kerusakan sarana dan prasarana sumberdaya air, kerusakan lingkungan, korban jiwa dan perkiraan kerugian yang ditimbulkan.

b. Merencanakan dan melaksanakan program pemulihan berupa: rehabilitasi, rekonstruksi atau pembangunan baru sarana dan prasarana sumberdaya air.

c. Penataan kembali kondisi sosial ekonomi masyarakat yang terkena bencana banjir

Exit mobile version