- Proses Kimia Pembentukan Biogas
Secara umum, langkah-langkah pembentukan biogas ada 3 yaitu :
- Hidrolisis
Pada tahap hidrolisis, bahan organik di enzimatik secara eksternal oleh enzim ekstra selular (selulose, amilase, protease dan lipase) mikroorganisme. Bakteri memutuskan rantai panjang karbohidrat komplek, protein dan lipida menjadi senyawa rantai pendek. Sebagai contoh polisakarida diubah menjadi monosakarida sedangkan protein diubah menjadi peptida dan asam amino.
- Asidifikasi
Pada tahap ini bakteri menghasilkan asam, mengubah senyawa rantai pendek hasil proses pada tahap hidrolisis menjadi asam asetat (CH3COOH), hidrogen (H2) dan karbondioksida (CO2). Bakteri tersebut merupakan bakteri anaerobik yang dapat tumbuh dan berkembang pada keadaan asam. Untuk menghasilkan asam asetat, bakteri tersebut memerlukan oksigen dan karbon yang diperoleh dari oksigen yang terlarut dalam larutan. Pembentukan asam pada kondisi anaerobik tersebut penting untuk pembentuk gas metana oleh mikroorganisme pada proses selanjutnya. Selain itu, bakteri tersebut juga mengubah senyawa yang bermolekul rendah menjadi alkohol, asam organik, asam amino, karbondioksida, H2S, dan sedikit gas metana.
- Pembentukan Metana
Pada tahap ini bakteri metanogenik mendekomposisikan senyawa dengan berat molekul rendah menjadi senyawa dengan berat molekul tinggi. Sebagai contoh bakteri ini menggunakan hidrogen, CO2 dan asam asetat untuk membentuk metana dan CO2. Bakteri penghasil asam dan gas metana bekerjasama secara simbiosis. Bakteri penghasil asam membentuk keadaan atmosfir yang ideal untuk bakteri penghasil metana. Sedangkan bakteri pembentuk gas metana menggunakan asam yang dihasilkan bakteri penghasil asam. Tanpa adanya proses simbiotik tersebut, akan menciptakan kondisi toksik bagi mikroorganisme penghasil asam.
Persamaan Kimia
- Proses Hidrolisis:
C6H12O6à2CH3CH2COOH + O2
C6H12O6 àCH3CH2CH2COOH + CH3COOH + O2
- Proses Asidogenesis
2 CH3CH2CH2COOH + SO4-2 àCH3CH2COOH + 3H2O
4CH3COOH + H2S à CH3COOH + HCO3– + 2H+ + 6H2
2CH3COOH + 4H+ àCH3CH2CH2COOH + 2H2O
- Proses Metanogenesis
HCO3– + 4H2 + 2H+ à CH3COOH
2CH4 + 6H2O à CH4 + CO2
Paramater Proses
Suhu
- Suhu digester anaerobik:
- Suhu mesofilik :25-40 0C: pengoperasian mudah
- Suhu termofilik: 50-60 0C: kendali sistem suhu yang lebih ketat
- Metana dapat diproduksi pada suhu rendah. Kondisi suhu optimal 20 0C
- Produksi metana akan naik 2x setiap kenaikan suhu 10 0C dalam rentang suhu mesofilik
pH dan sistem penyangga
- Kisaran pH yang optimal 6,5-7,5
- Bakteri asidogen pH optimalnya sekitar 6
- Bakteri asetogen dan metanogen pH optimalnya 7
- Produksi asam volatik dan CO2 pada tekanan operasi diimbangi dengan memberikan basa (alkalinity):
- Zat kapur
- Natrium bikarbonat, dan
- Natrium hidroksida
Kelarutan Gas
- Gas terbentuk dalam fase cair dan cenderung lepas ke udara
- Perpindahan fase cair menjadi gas dipengaruhi oleh desain proses:
- Luas area antarmuka cairan dan gas
- Kecepatan pengadukan,
- suhu cairan yang mempengaruhi viskositas
- Tegangan permukaan
- Laju pembentukan gas > laju perubahan cairan menjadi gas à menghasilkan konsentrasi gas yang tinggi dalam cairan
- Konsentrasi CO2 dan H2S yang berlebihan dapat menurunkan pH dan mempengaruhi proses biologis
Pengadukan
- Fungsi pengadukan:
- Mengontrol pH dan
- menjaga lingkungan homogen
- Mendistribusikan larutan penyangga ke seluruh area digester
- Mencegah penumpukan produk metabolisme berkonsentrasi tinggi yang dapat menghambat bakteri metanogen
- Pengadukan menggunakan pengaduk mekanis
- Pengadukan cairan dengan memasukkan BIOGAS melalui pipa distribusi atau
- pengadukan dengan menggunakan biogas yang diresirkulasi
Nutrisi
- Nutrisi yang dibutuhkan: nitrogen, fosfor dan unsur-unsur lain dalam jumlah mikronutrisi
- Fungsi nutrisi: membangun sel-sel yang membentuk mikroorganisme dan menghasilkan biogas
- Unsur kimia yang membentuk mikroorganisme antara lain karbon (50%), Oksigen (20%), Nitrogen (12%), Hidrogen (8%), Fosfor (2%), Sulfur (1%) dan Kalium (1%)
- Proses Pembentukan biogas membutuhkan rasio C:N = 25:1
Toksisitas
- Bakteri metanogen paling sensitif terhadap toksisitas dan oksigen
- Toksisistas NH3, H2S dan VFA tergantung pada pH.
- NH3 sekitar 150 mg/l dapat menghambat pertumbuhan mikroba
- NH3 menjadi racun pada pH > 7
- H2S dan VFA beracun pada pH < 7
- Konsentrasi H2S hingga 200 mg/l mengeluarkan bau menyengat
Tabel 6. Parameter Proses pada Tipikal Instalasi Komersial Biogas
Parameter | Satuan | Rentang | Keterangan |
Suhu | 0C | 35-38
55-57 |
Proses Mesofilik
Proses Termofilik |
Waktu Retensi Hidrolik | Hari | 20-50 | Tergantung limbah cair |
Konsentrasi COD | ppm COD | <80.000 | Tergantung peternakan |
Konsentrasi Methana | % | 50-75 | Tergantung substrat |
pH | 6,5-7,5 | Selama fermentasi |
HRT (Hydraulic Retention Time)
- Waktu Retensi Hidrolik atau HRT (Hydraulic Retention Time) adalah lama waktu rata-rata suatu senyawa yang mudah larut untuk tetap berada di ddalam bio-digester
- HRT yang terlalu singkat mengakibatkan proses degradasi tidak tuntas atau mendorong bakteri keluar dari digester
- HRT (hari) = Volume Digester (m3)/ Debit BIOGAS (m3/hari)