Pengolahan Sampah Holistic

Permasalahan Sampah

Komposisi Sampah

Kelemahan Pengolahan Sampah di Indonesia
Kebijakan Latah: Pengolahan Sampah Menjadi Listrik menjadi trend
Kurangnya M pada skema ATM (Amati-Tiru-Modifikasi): Meniru bulat-bulat teknologi asing yang belum tentu cocok dengan negara kita, misalnya adopsi waste to electricity tanpa melihat komposisi sampah.
Menyelesaikan masalah sampah hanya dengan faktor teknis dan tidak memasukkan unsur lingkungan sosial pada kebijakan, sehingga sering mengalami kegagalan, misalnya pemulung dan masyarakat sekitar TPS

Kelemahan Sampah Menjadi Electricity
Meningkatkan lepasan dan sebaran senyawa dan bahan berbahaya beracun yang terkandung di dalam sampah, seperti klorin dan berbagai logam berat.
Membakar sampah organik sama dengan membakar air, kelembaban tinggi, bernilai kalor rendah, dan tidak layak bakar. Membakar sampah yang basah akan membutuhkan energi yang tinggi karena kelembaban tinggi, dan bernilai kalor rendah
Meningkatkan emisi karbon.

Pengolahan Sampah Berkelanjutan

PEngolahan Sampah tradisional vs holistic

Peta Pengolahan Sampah Kota

Pengolahan Sampah Organik

Pengolahan Limbah B3 PP 101 tahun 2014

Karakteristik limbah B3
Mudah meledak (eksplosif) (misal : bahan peledak)
Mudah terbakar ( misal: bahan bakar, solven)
Bersifat reaktif (misal: bahan-bahan oksidator)
Menyebabkan infeksi : (limbah bakteri/rumah sakit)
Bersifat korosif (asam kuat)
Bersifat irritatif (basa kuat)

Prinsip Pengolahan Limbah B3
Jangan memproduksi limbah B3
Minimisasi Limbah B3
Reduction, Recovery, Reuse dan Recycling
Pembuangan secara aman (tidak membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup)

Exit mobile version