Lingkungan

Pemanasan Global atau Climate Change

Definisi PEmanasan Global

• PG gejala meningkatnya suhu rata2 permukaan bumi akibat meningkatnya jumlah emisi GRK di atmosfer

• PG akan diikuti dgn perubahan iklim,spt meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia shg menimbulkan banjir dan erosi

• Bumi lain akan mengalami musim kering berkepanjangan akibat kenaikan suhu

Bukti Efek Rumah Kaca benar-benar terjadi, yaitu:

a) Berdasarkan ilmu fisika, beberapa gas mempunyai kemampuan untuk menahan panas. Tak ada yang patut diragukan dari pernyataan ini.

b) Pengukuran yang dilakukan sejak tahun 1950-an menunjukkan tingkat konsentrasi Gas Rumah Kaca meningkat secara tetap, dan peningkatan ini berhubungan dengan emisi Gas Rumah Kaca yang dihasilkan industri dan berbagai aktivitas manusia lainnya.

c) Penelitian menunjukkan udara yang terperangkap di dalam gunung es telah berusia 250 ribu tahun . Artinya:

• Konsentrasi Gas Rumah Kaca di udara berbeda-beda di masa lalu dan masa kini. Perbedaan ini menunjukkan adanya perubahan temperatur

• Konsentrasi Gas Rumah Kaca terbukti meningkat sejak masa praindustri.

Gas Rumah Kaca

• Karbon dioksida (CO2) • Metana (CH4) • Dinitro oksida (N2O) • Hidrofluorokarbon (CFC) • Perflurokarbon (PFC) • Sulfur Heksafluorida (CF6)

Sumber-sumber emisi karbondioksida secara global dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara): • 36% dari industri energi (pembangkit listrik/kilang minyak, dll) • 27% dari sektor transportasi • 21% dari sektor industri • 15% dari sektor rumah tangga & jasa • 1% dari sektor lain -lain.

FAKTOR PENYEBAB

• Pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi, batubara, gas alam, produksi semen) • Kerusakan hutan (hutan menyerap CO2, api melepaskan CO2) • Pertanian: Sawah tergenang menghasilkan CH4, Pupuk menghasilkan N2O, pembakaran sabana dan sisa pertanian • Peternakan: gas metana (CH4) dari kotoran ternak yg membusuk • Sampah: menghasilkan metana (1 ton sampah pdt menghasilkan 50 kg gas metana)

DAMPAK MAKRO

• Benua Amerika penyumbang GRK terbesar mengakibatkan peningkatan curah hujan 1990-2000 • Benua Afrika curah hujan menurun padahal emisi emisi CO2 yg dihasilkan rendah • Indonesia bukan penghasil GRK terbesar tapi menerima dampak PG spt curah hujan yg tidak menentu, banjir dan kekeringan

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL DI INDONESIA

• Kenaikan suhu 0,3 derajat C sejak 1990 • Perubahan musim: pola curah hujan tidak menentu, banjir dan longsor, kekeringan • Permukaan air laut naik (PPK hilang, grs pantai mundur 60 cm, nelayan kehilangan tempat tinggal. Intrusi air laut, bakau rusak, sifat biofisis dan biokimia berubah, sifat pasut berubah) hingga saat ini permukaan air laut naik 30 cm

• Sektor perikanan: Pemutihan terumbu karang, jumlah terumbu karang menurun, komposisi ikan laut berubah, migrasi ikan ke wilayah yg lebih dingin

• Sektor kehutanan: spesies flora dan fauna punah, kebakaran hutan • Sektor pertanian: keterlambatan musim tanam atau panen, ketahanan pangan terganggu • Sektor kesehatan: Frekwensi penyakit tropis meningkat (DB, malaria)

Dampak-dampak pemanasan global antara lain: Musnahnya berbagai jenis keanekragaman hayati, Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir, Mencairnya es dan glasier di kutub, Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan yang berkepanjangan, Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas. Pada tahun 2100 diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 – 95 cm, Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia, Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan, Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke daerah -daerah baru karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk), Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian.

ANOMALI IKLIM

• La Nina: kondisi alam yang oleh menurunnya suhu permukaan laut di wilayah Pasifik bagian tengah hingga di bawah normal. Penurunan suhu ini diikuti oleh penguatan upwelling atau arus naik permukaan yang banyak membawa nutrient dari dasar laut. Kondisi ini diikuti dengan munculnya tiupan angin pasat yang kencang • Penurunan suhu menyebabkan kondisi suhu muka air laut Pasifik bagian barat termasuk Indonesia naik. Kenaikan suhu sekitar 1 derajatC diatas normal berdampak pad curah hujan diatas normal pada musim kemarau di wilayah utara Indonesia. • Uap air dibawah kesana sehingga kita sulit mendapat hujan

EL Nino dan IDME • EL Nino: Peningkatan suhu permukaan air laut di wilayah Pasifik bagian tengah, aibatnya terjadi penyimpangan curah hujan di sebagian besar kawasan Indonesia Timur • Indian Dipole Mode Positif Event (IDME): Suhu perairan di panatai Timur Afrika menghangat sementara suhu muka laut di Barat Sumatera hingga selatan Nusa Tenggara mendingin. Akibatnya terjadi pergerakan angin dari wilayah timur Samudra Hindia menuju perairan Benua Afrika. Akibatnya curah hujan terjadi dibawah normal di wilayah selatan Sumatera, Papua, Sulawesi, Kalimantan

APA YG BISA DILAKUKAN • Gunakan transportasi umum • Gunakan energy alternative seperti BBG dan biofuel • Kurangi menggunakan kendaraan bermotor untuk jarak dekat • Matikan listrik jika tidak diperlukan • Ganti dengan lampu fluorescent (CFL) • Gunakan refrigerant non CFC • Melakukan penghijauan sekeliling rumah • Gunakan sirkulasi bangunan yang baik • Mendaur ulang limbah, • Tidak menggunakan tas belanja dari plastik

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button