Lingkungan

Parameter Air

Parameter Kimia Air
1. Oksigen Terlarut
2. COD
3. BOD
4. Besi (Fe) dan Mangan (Mn)
5. TSS
6. TDS
7. Ammonia
8. pH
9. Alkalinitas
10. Klorida (Cl)
11. Nitrat (NO3N) dan Nitrit (NO2N)
12. Fluorida (F)
13. Sulfat (SO4)

Oksigen Terlalut (DO)
– Oksigen terlarut penting digunakan untuk menguraikan atau mengoksidasi bahan-bahan organik dan anorganik pada proses aerobik dalam air.
– Penyebab utama berkurangnya kadar oksigen terlarut dalam air disebabkan karena adanya zat pencemar yang dapat mengkonsumsi oksigen. Zat pencemar tersebut terutama terdiri dari bahan-bahan organik dan anorganik yang berasal dari barbagai sumber, seperti kotoran (hewandan manusia), sampah organik, bahan-bahan buangan dari industri dan rumah tangga.
– Zat pencemar dalam limbah organik yang mendominasi penyebab oksigen terlarut berkurang di perairan. Semakin besar suhu dan ketinggian, serta makin rendahnya tekanan atmosfer menyebabkan kadar oksigen terlarut pada suatu perairan semakin kecil. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik.

Penurunan Oksigen dalam Air
Proses penurunan oksigen dalam air disebabkan oleh proses kimia, fisika dan biologi yaitu:
– Proses pernafasan (respirasi) baik oleh hewan maupun tanaman.
– Proses penguraian (dekomposisi) bahan organik.
– Dasar perairan yang bersifat mereduksi.
Dasar perairan ini hanya dapat ditumbuhi oleh bakteri-bakteri anaerob saja, yang dapat menimbulkan hasil pembongkaran yang bersifat mereduksi seperti metana, asam sulfide dan sebagainya. Bila zat-zat yang berupa gas tersebut naik ke atas, maka air yang dilaluinya melarutkan gas ini sambil melepaskan sebagian dari oksigen yang dikandungnya. Akibatnya air makin kekurangan oksigen.
– Tingkat kejenuhan gas-gas dalam air seperti karbondioksida.
– Proses penguapan(evaporasi) di musim panas.
– Peresapan air ke dalam tanah dasar perairan

COD
Angka COD (Chemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen (mg) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi total zat-zat organik yang terdapat dalam 1 liter sampel air. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh total zat-zat organik baik yang dapat diuraikan secara kimia.

BOD
Angka BOD (Biochemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme aerobik untuk menguraikan hampir semua zat organik yang terlarut maupun yang tersuspensi di dalam air. Penguraian zat organik adalah proses alamiah, suatu badan air dicemari oleh zat organik maka selama proses penguraiannya mikroorganisme dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam air tersebut.
Hal ini dapat mengakibatkan kematian ikan dalam air. Di samping itu kehabisan oksigen dapat mengubah keadaan menjadi anaerobik sehingga dapat menimbulkan bau busuk

Besi (Fe) dan Mangan (Mn)
Air sungai pada umumnya mengandung besi (iron, Fe) dan mangan (Mn). Kandungan besi dan mangan dalam air berasal dari tanah yang memang mengandung banyak kandungan mineral dan logam yang larut dalam air tanah.
Besi larut dalam air dalam bentuk fero-oksida. Kedua jenis logam ini, pada konsentrasi tinggi menyebabkan bercak noda kuning kecoklatan untuk besi atau kehitaman untuk mangan, yang mengganggu secara estetika.
Kandungan kedua logam ini meninggalkan endapan coklat dan hitam pada bak mandi, atau alat-alat rumah tangga.

TSS
Total Suspended Solid atau padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut, dan tidak dapat mengendap.
Padatan tersuspensi terdiri dari partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari pada sedimen, seperti bahan organik tertentu, tanah liat dan lainnya. Partikel menurunkan intensitas cahaya yang tersuspensi dalam air umumnya terdiri dari fitoplankton, zooplankton, kotoran hewan, sisa tanaman dan hewan, kotoran manusia dan limbah industri.

Ammonia
Ammonia dalam air dapat berasal dari pemupukan, eksresi hewan dan hasil perombakan komponen nitrogen oleh mikroba. Beberapa jenis tanaman dapat menyerap ammonia. Bakteri pengurai (nitrobacter) dapat mengoksidasi ammonia menjadi nitrat.
Kepadatan ikan yang tinggi dikolam dan pemberian makanan buatan dapat meningkatkan konsentrasi ammonia.
Ammonia sangat beracun bila dalam bentuk NH3, sedangkan yang sudah terionisai menjadi NH4+ relatif tidak beracun.NH3 + H2O —>  NH4+ + OH-

Efek dari Amoniak Tinggi
– Terjadinya kerusakan Insang
– Laju pertumbuhan menurun
– Mudah terkena penyakit
– Kenaikan ph darah
– Kerusakan jaringan dan organ bagian internal
– Osmoregulation lemah
– Kematian.

Penyebab Amoniak Tinggi
– Pemberian pakan yang berlebih
– Pembusukan dari zat organik oleh bakteri.

Cara penanggulangan
– Mengurangi jumlah pakan
– Pergantian air
– Mengurangi kepadatan ikan
– Pemberian aerasi
– Menurunkan pH kolam

TDS
Total Dissolved Solid(TDS) merupakan padatan terlarut yang mempunyai ukuran lebih kecil dibandingkan padatan tersuspensi. TDS biasanya terdiri atas zat organik, garam organik, dan gas terlarut.
Efek TDS terhadap kesehatan tergantung pada spesies kimia penyebab masalah tersebut. Benda padat di dalam air tersebut berasal dari banyak sumber, organik seperti daun, lumpur, plankton, serta limbah industri dan kotoran. Sumber lainnya bisa berasal dan limbah rumah tangga, pestisida, dan banyak lainnya. Sedangkan, sumber anorganik berasal dari batuan dan udara yang mengandung kalsium bikarbonat, nitrogen, besi fosfor, sulfur, dan mineral lain

pH
Derajat keasaman adalah ukuran untuk menentukan sifat asam dan basa. Perubahan pH di suatu air sangat berpengaruh terhadap proses fisika, kimia, maupun biologi dari organisme yang hidup di dalamnya. Derajat keasaman diduga sangat berpengaruh terhadap daya racun bahan pencemaran dan kelarutan beberapa gas, serta menentukan bentuk zat di dalam air.
Nilai pH air digunakan untuk mengekspresikan kondisi keasaman (konsentrasi ion hidrogen) air limbah. Skala pH berkisar antara 1–14. Kisaran nilai pH 1–7 termasuk kondisi asam, pH 7–14 termasuk kondisi basa, dan pH 7 adalah kondisi netral.

Alkalinitas
Alkalinitas merupakan konsentrasi total dari unsur basa yang terkandung dalam air dan biasa dinyatakan dalam mg/liter atau setara dengan kalsium karbonat (CaCO3). Alkalinitas dalam air tawar sangat berperan penting karena alkalinitas tidak hanya berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan plankton, tapi juga mempengaruhi parameter-parameter lainnya. Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai PH larutan.
Alkanitas merupakan hasil dari reaksi-reaksi dalam larutan sehingga merupakan sebuah analisa “makro” yang menggabungkan beberapa reaksi. Alkalinitas dalam air disebabkan oleh ion-ion karbonat, bikarbonat, hidroksida (OH) dan juga borat, fosfat, silikat dan sebagainya. Dalam air sifat alkalinitas sebagian besar disebabkan oleh adanya bikarbonat dan sisanya oleh karbonat dan hidroksida (OH-)

Fluorida
Sumber fluorida di alam adalah fluorspar (CaF2), cryolite (Na3AlF6), dan fluorapatite. Keberadaan fluorida juga dapat berasal dari pembakaran batu bara. Fluorida banyak digunakan dalam industri besi baja, gelas, pelapisan logam, aluminium, dan pestisida.
Sejumlah kecil fluorida menguntungkan bagi pencegahan kerusakan gigi, akan tetapi konsentrasi yang melebihi kisaran 1,5 mg/liter dapat mengakibatkan pewarnaan pada enamel gigi, yang dikenal dengan istilah mottling. Kadar yang berlebihan juga dapat berimplikasi terhadap kerusakan pada tulang.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button