LainnyaLingkungan

Mengolah Emas Tanpa Merkuri atau Treating Gold Without Mercury

Tiga Bentuk Mercuri
Merkuri elemental atau merkuri metalik yang merupakan logam berwarna silver mengkilap yang berbentuk liquid (cair) pada suhu ruang dan terdapat dalam bentuk tunggal (tidak tergabung dengan bahan lain).
Merkuri inorganik atau garam merkuri, yaitu merkuri yang berikatan dengan klorin, sulfur, atau oksigen dan terdapat dalam bentuk serbuk kristal berwarna putih, kecuali merkuri sulfida (cinnabar).
Merkuri organik dimana merkuri berikatan dengan karbon (misal: metil merkuri) yang merupakan kristal putih, kecuali dimetil merkuri yang merupakan cairan.

Karakter Merkuri
Merkuri merupakan satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu kamar (25 C), serta membeku pada suhu -38,87 °C dan mendidih pada suhu 356,91 °C.
Mempunyai volatilitas yang tertinggi dari semua logam.
Ketahanan listrik sangat rendah sehingga merupakan konduktor terbaik dibanding semua logam lain.
Banyak logam yang dapat larut di dalam merkuri membentuk komponen yang disebut dengan amalgam.
Merkuri sangat berbahaya karena sifat mengikatnya. Bila merkuri tercampur dengan perairan laut, maka merkuri tersebut akan mengikat klor dan membentuk HgCl. Selanjutnya HgCl dengan mudah akan masuk kedalam tubuh plankton dan akan berpindah kebiota laut lain. 
Senyawa organo-merkuri yang paling umum adalah metil merkuri yang dihasilkan oleh mikroorganisme dalam air dan tanah. Mikroorganisme kemudian termakan oleh ikan sehingga konsentrasi merkuri dalam ikan meningkat

Dampak Merkuri
Toksisitas yaitu penyakit gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf yang disebabkan kontak langsung dengan merkuri. Biasanya penderita akan merasa tidak nyaman, kesakitan, bahkan kematian.
Akumulasi Hg dalam tubuh dapat menyebabkan tremor, parkinson, gangguan lensa mata berwarna abu-abu, serta anemia ringan, dilanjutkan dengan gangguan susunan syaraf yang sangat peka terhadap Hg dengan gejala pertama adalah parestesia, ataksia, disartria, ketulian, dan akhirnya kematian.
Wanita hamil yang terpapar alkil merkuri bisa menyebabkan kerusakan pada otak janin sehingga mengakibatkan kecacatan pada bayi yang dilahirkan.
Garam merkuri anorganik bisa mengakibatkan presipitasi protein, merusak mukosa saluran pencernaan, merusak membran ginjal maupun membran filter glomerulus.
Menyebabkan penyakit kulit seperti gatal-gatal bahkan kanker kulit. Kanker kulit sangat sering teradi saat ini. Hal ini di sebabkan karena beberapa merk kosmetik memakai merkuri sebagai bahan baku pembuatan kosmetik tersebut. Biasanya, kosmetik yang memakai bahan baku merkuri adalah pada pembuatan kosmetik pemutih kulit.

Pencegahan Mercuri Masuk ke Tubuh
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) terutama masker, sarung tangan karet, dan baju berlengan panjang saat melakukan aktivitas penambangan. Meski demikian, penggunaan APD tidak sepenuhnya dapat mencegah terjadinya paparan merkuri.
Penggunaan chelating agent Dimerkaprol,Dimercaptosuccinic acid (DMSA), 2,3-Dimercapto-1-propanesulfonic Acid (DMPS), dan Penisilamin dapat membantu mengeluarkan merkuri dari dalam tubuh. Akan tetapi, chelating agent tersebut tidak dapat mengeluarkan seluruh kadar merkuri dari dalam tubuh. Selain itu, keempat chelating agent tersebut belum tersedia massal di Indonesia.

Menambang Tanpa Mercuri
Yayasan Tambuhak Sinta (YTS), Kalimantan Tengah memperkenalkan metode manado. Para penambang bisa menghasilkan lebih banyak emas tanpa menggunakan air raksa
Salah satu alternatif pengganti merkuri dalam menambang emas adalah ijuk. Barang lokal, murah, dan bisa mendapatkan ekstraksi lebih tinggi.
Pengolahan emas tanpa merkuri menggunakan peralatan yang sama seperti penambang biasa. Tidak ada tambahan biaya. Bedanya, tidak boleh masukkan merkuri ke tromol dan mengganti dengan ijuk. Hasilnya penambang bisa mendapatkan hasil dua sampai empat kali lebih banyak dari biasa.

Pengolahan Limbah Tambang Emas
Fasilitas pengolahan terdiri dari sistem penampungan berupa dam, sistem oksidasi kimia, dan sistem penjernihan limbah dengan proses koagulasi dan flokulasi.
Kolam-tailing-glundung
Sistem Thermal Desorption
Sistem Phytoremediasi
Mangrove
Bakteri Leaching

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button