Kualitas Udara Ambien merupakan salah satu elemen dalam lingkungan industri yang wajib di monitor.
Rentang waktu pengukurannya biasanya mengacu kepada AMDAL yang dipegang suatu industri. biasanya per 3 bulan sekali kualitas udara ambien harus diukur guna mengetahui adanya perubahan atau tingkat pencemaran udara baik oleh gas-gas tertentu serta total suspen particulate (TSP)/debu diudara.
Gas-gas yang yang dipantau adalah SO2, NO2, NH3, H2S, HCHO, CO, CO2 dan O3.
SO2 (sulfur dioksida)
Salah satu polutan yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil adalah sulfur dioksida (SO2).
Di atmosfer, SO2 dapat membentuk partikel-partikel sulfat yang amat halus melalui proses konversi gas ke partikel. Partikel-partikel sulfat yang terbentuk dan mengapung di udara tersebut disebut dengan aerosol sulfat. Aerosol sulfat yang dilepas ke atmosfer diakibatkan oleh emisi alami dan antropogenik. Emisi alami berasal dari letusan gunung berapi disebut dengan emisi vulkanik.
Emisi yang berasal dari aktivitas manusia, akibat penggunaan bahan bakar fosil pada sektor industri, kebakaran hutan disebut dengan emisi antropogenik.
Dampak SO2
Dampak menyebabkan penurunan kualitas air hujan yang diindikasikan melalui pH air hujan.
Peningkatan aerosol di atmosfer akan mengakibatkan peningkatan inti kondensasi yang terdapat di atmosfer sehingga proses kondensasi pada tetes air (droplet) di udara meningkat, dan awan yang terbentuk menjadi lebih tebal dan gelap. Akibatnya, radiasi matahari yang datang ke bumi akan tertahan oleh awan dan dipantulkan kembali ke angkasa, menyebabkan berkurangnya intensitas radiasi sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi.
Pengurangan radiasi sinar matahari yang terjadi tersebut disebut dengan global dimming, yang mengakibatkan penurunan temperatur global di permukaan bumi.
Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida merupakan suatu gas yang tidak berwarna dan tidak berbau dan nitrogen dioksida ( NO2) yang berwarna merah cokelat. Campuran dari NO dan NO2 dikenal dengan NOx. Hampir seluruh NOx yang berasal dari aktivitas manusia dihasilkan dari perubahan bahan bakar fosil baik dari sumber yang tetap maupun sumber yang bergerak.
Secara alami NOx masuk ke atmosfer melalui halilintar, proses biologis dan sumber-sumber biologis dan sumber-sumber zat pencemar. Sebagian besar NOx masuk ke atmosfer sebagai NO. Pada suhu yang sangat tinggi terjadi reaksi: N2 + O2 → 2NO
Gas-gas nitrogen oksida yang ada di udara adalah nitrogen monoksida NO, dan nitrogen dioksida NO2 termasuk bahan pencemar udara. Gas nitrogen monoksida tidak berwarna, tidak berbau, tetapi gas nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam dan menyebabkan orang menjadi lemas.
NH3
NH3 atau amoniak terdapat dalam atmosfer bahkan dalam kondisi tidak tercemar.
Sumber NH3 antara lain: mikroorganisme, perombakan limbah binatang, pengolahan limbah, industri amoniak dan dari sistem pendingin berbahan amoniak.
Amoniak dihilangkan dari atmosfer dengan affinitasnya terhadap air dan reaksinya sebagai basa. ini merupakan sebuah kunci dalam pembentukan dan netralisasi dari nitrat dan aerosol sulfat dalam atmosfer yang tercemar.
Gas NH3 merupakan senyawa pengotor beracun yang cukup berperan dalam menghambat proses fotosintesis, penyebab berkurangnya karbohidrat dan dapat menghambat pertumbuhan Endapannya di atmosfer terus meningkat dan dapat menyebabkan proses nitrifikasi, yaitu konversi katalitik dari NH3 menjadi NOx
CO
Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa, titik didih -192º C, tidak larut dalam air dan beratnya 96,5% dari berat udara.
Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas karbon monoksida antara lain:
Pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar atau senyawa senyawa karbon lainnya.
Reaksi antara gas karbon dioksida dengan karbon dalam proses industri yang terjadi dalam tanur.
Gas karbon monoksida yang dihasilkan secara alami yang masuk ke atmosfer lebih sedikit bila dibandingkan dengan yang dihasilkan dari kegiatan manusia.
Proses alami di atmosfer, karbon monoksida pada akhirnya akan teroksidasi menjadi karbon dioksida. Konsentrasi karbon monoksida memiliki jangka waktu pendek di atmosfer.
CO antropogenik dari emisi automobil dan industri memberikan kontribusi pada efek rumah kaca dan pemanasan global.
HC (Hidro Karbon)
Sumber terbesar senyawa hidrokarbon adalah tumbuh-tumbuhan. Gas metana CH4 adalah senyawa hidrokarbon yang banyak dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh bakteri anaerob yang terjadi dalam air, dalam tanah dan dalam sedimen yang masuk ke dalam lapisan atmosfer.
Hidrokarbon diudara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebut polycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan kawasan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.
Partikulat PM
Ukuran partikulat yang berpengaruh terhadap kesehatan manusia < 10 µm atau dikenal dengan Inhalable Particulate Matter atau disebut PM10.
PM10 terdiri dari partikel halus berukuran kecil dari 2,5 µm dan sebagian partikel kasar yang berukuran antara 2,5 µm-10 µm.
PM10 berasal dari debu jalan, debu konstruksi, pengangkutan material, buangan kendaraan dan cerobong asap industri, aktivitas crushing dan grinding.
Partikel jenis ini dapat tersimpan (mengendap) di berbagai tempat dalam sistem pernapasan manusia dan dapat menimbulkan gangguan pada sistem pernapasan manusia.