Kecelakaan Kerja atau Work Accident

Penyebab kecelakaan kerja ada dua
Faktor mekanis
Faktor lingkungan

Pendekatan ini menyatakan bahwa kecelakaan masa depan dapat dihindari jika para pekerja menumbuhkan sikap aman lebih memperhatikan apa yang mereka lakukan atau mengikuti aturan keselamatan yang sederhana

Kecelakaan Kerja
Setiap tahun banyak pekerja yang cedera, sampai fatality (kematian) akibat kelalaian atau kurangnya peringatan di tempat kerja tersebut, misalkan ketika mereka bekerja pada peralatan atau mesin yang sedang diperbaiki dan tiba-tiba langsung dioperasikan tanpa memberikan informasi sebelumnya atau menayakan terlebih dahulu status atau kondisi terakhir alat tersebut.

Larkin (2008), menyatakan bahwa sebanyak 70% kematian tenaga kerja di Amerika Serikat terjadi akibat LOTO tidak diterapkan oleh tenaga kerja, 5% kasus akibat kegagalan penerapan LOTO, 1% kasusakibat kegagalan mekanis, dan sisanya tidak diketahui penyebabnya.

Menurut Laporan International Labour Organization (ILO) pada tahun 2011 yang dikutip dari Lembaran Informasi: Pengawas Ketenagakerjaan di Indonesia menyatakan bahwa selama tahun 2010 terdapat 98.711 kasus kecelakaan kerja sedangkan berdasarkan data semester I tahun 2011 terdapat 48.511 kasus kecelakaan kerja dengan penyebab terbesar adalah mesin, pesawat angkut, dan perkakas kerja tangan.

Penyebab Kecelakaan Kerja
1. Tindakan manusia yang tidak aman (unsafe act), tindakan tidak aman misalnya seperti menghidupkan mesin yang sedang rusak atau dalam kondisi perbaikan atau perawatan tanpa memberikan peringatan terlebih dahulu akan menyebabkan kecelakaan yang fatal karena bisa menyebabkan peledakan pada mesin tersebut

2. Keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe condition) misalnya sistem pemipaan yaitu bisa terjadi pipa atau selang pecah karena sudah tua dan rapuh atau bergesekan dengan bagian lain dan dapat juga karena terlepas dari fittingnya. Temperatur pada reservoir hidrolik harus konstan sesuai anjuran dari perusahaan, bila sistem hidrolik terlalu panas yang paling mudah adalah memeriksa oil coolernya, apakah dalam keadaan bersih dan berfungsi sebagaimana mestinya. Tenaga kerja yang mau membiasakan dirinya dalam keadaan yang aman sangat membantu dalam memperkecil angka kecelakaan kerja

Tipe dasar kecelakaan atau Tipe potensi bahaya
a. Kontak dengan (Contact With): Seseorang atau bagian tubuh seseorang kontak dengan sumber energi.
b. Membentur (Struck Against): Seseorang dengan penuh kekuatan membentur suatu objek atau mesin yang menggunakan sumber energi berbahaya, dimana kekuatan tenaga muncul dari orangnya.
c. Terbentur oleh (Struck By): Seseorang terbentuk dengan keras oleh objek atau mesin yang menggunaan sumber energi berbahaya, dimana kekuatan tenaga muncul dari objeknya.
d. Jatuh ke bawah (Fall to Below): Seseorang terjatuh dari level bawah pada saat mereka sedang berdiri atau berjalan di ketinggian.
e. Jatuh ke lantai (Faal to Ground): Seseorang terjatuh kepermukaan lantai pada level yang sama pada saat mereka sedang berdiri atau berjalan
f. Terjepit diantara (Caught Between): Seseorang atau bagian tubuh seseorang terjepit diantara objek atau mesin yang menggunakan sumber energi yang berbahaya
g. Overstress: Kemampuan seseorang atau mesin melampaui kapasitas kerjanya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja
a. Faktor manusia
Faktor manusia dalam kecelakaan merupakan konsepsi klasik dalam usaha keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan akibat kerja. Pada pelaksanaanya terdapat beberapa pendekatan.
Pendekatan pertama berkaitan dengan ciri-ciri psikologi, fisik dan kelainan-kelainan faal seseorang yang cenderung mempunyai pengaruh terhadap kecelakaan.
Pendekatan kedua berhubungan dengan faktor-faktor rasa atau emosi.
Pendekatan keetiga merupakan cara pendekatan akhir-akhir ini bersangkutan dengan faktor-faktor manusiawi yang dikaitkan terhadap situasi pekerjaan
Pendekatan keempat cenderung untuk menilai bagaimana tingkat keserasian tenaga kerja terhadap proses pekerjaan.

b. Peralatan
Faktor ini meliputi perkakas, alat proteksi atau keselamatan, mesin atau peralatan dan lain-lain.
c. Material
Faktor ini meliputi material hasil kegiatan, bahan-bahan penunjang produksi dan lain-lain.
d. Lingkungan
Lingkungan adalah lingkungan kondisi tempat kerja yang terjadi akibat dari suatu kegiatan perindustrian seperti temperatur, suhu, kelembaban, debu, gas, radiasi, kebisingan, limbah dan lain-lain.

Teori Domino Henrich
a. Kurangnya sistem pengendalian (Lack Off Control)
Dalam urutan Domino, kurangnya pengendalian merupakan urutan pertama menuju suatu kejadian yang mengakibatkan kerugian. Pengendalian dalam hal ini adalah salah satu dari empat fungsi manajemen yaitu perencanaan, perorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian.
Tanpa manajemen yang kuat, penyebab kecelakaan dan rangkaian efek akan dimulai dan memicu faktor penyebab kecelakaan.

Kurangnya pengendalian bisa disebabkan karena faktor :
Kekurangan pada program. Hal ini disebabkan karena terlalu sedikitnya program yang dilaksanakan
Kekurangan pada standar program. Faktor yang menyebabkan kurangnya standar yang ditetapkan tidak cukup spesifik dan kurang tingginya standar yang digunakan
Kekurangan pada kepatuhan standar program. Guna mematuhi pelaksanaan kegiatan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang baik, perusahaan harus membuat suatu program keselamatan dan kesehatan kerja, menetapkan standar yang digunakan dan melakukan pemantauan pelaksanaan program tersebut

Basic Control
Sebab-sebab dasar dianggap sebagai akar dari masalah atau penyebab pendukung. Penyebab dasar membantu menjelaskan mengapa terdapat kondisi yang kurang standar, sebab-sebab dasar dibagi menjadi dua, yaitu :
Faktor manusia (Personal factor)
Kurangnya kemampuan fisik dan mental
Kurangnya pengetahuan
Kuranngnya ketrampilan
Kurangnya motivasi

Faktor pekerjaan (Job factor)
Pemimpin kurang tepat
Engineering kurang memadai
Maintenance kurang memadai
APD kurang memadai
Standar kerja kurang memadai

Exit mobile version