Jenis Daya Dukung
Dilihat dari objek kajiannya, muncul istilah daya dukung lautan (ocean carrying capacity/OCC). Auke Bay Laboratory, Alaska Fishery Science Center, 1999 menetapkan strategi penentuan Daya Dukung Lautan (OCC). Untuk mencapai tujuannya mereka mengkhususkan pada ikan Salmon. Faktor-faktor yang diamati mencakup (1) aspek distribusi juvenil salmon yang dipengaruhi oleh temperatur dan salinitas, (2) aspek migrasi yang dipengaruhi oleh temperatur, makanan, dan ukuran ikan, (3) pertumbuhan ikan Salmon yang berkaitan dengan laju migrasi.
Selain itu, muncul pula istilah daya dukung turisme (tourism carrying capacity/TCC). TCC merupakan suatu telaahan terhadap komponen-komponen yang dapat mempengaruhi optimalisasi aktivitas turis, termasuk ekoturisme. Komponen-komponen yang diamatinya adalah komponen fisika-ekologis, komponen sosio-demografi, dan komponen politik-ekonomi (Final Report “Defining, Measuring And Evaluating Carrying Capacity In European Tourism Destinations”, 2001).
Intinya, daya dukung lingkungan diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk dalam kawasan pesisir. Inglis et al. (2000) menjelaskan empat tipe daya dukung lingkungan yang sesuai dengan budidaya kawasan pesisir. Daya dukung tersebut adalah
(1) daya dukung fisik (physical carrying capacity),
(2) daya dukung produksi (production carrying capacity),
(3) daya dukung ekologi (ecological carrying capacity), dan
(4) daya dukung sobsial (social carrying capacity).
Daya dukung fisik suatu kawasan berhubungan dengan ukuran dan jumlah area yang dapat diakomodasi dalam suatu ruang fisik yang layak. Pembatas ruang ini ditentukan oleh geografi fisik kawasan tersebut, perencanaan, dan kebutuhan-kebutuhan bagi pengembangan kawasan. Daya dukung produksi merujuk pada kelimpahan stok yang mengikuti panen yang kontinyu dan maksimal. Dalam daya dukung jenis ini fokusnya diarahkan pada penentuan panen optimum berjangka panjang (long-term) yang akan ditopang oleh kawasan itu. Pengaruh komponen-komponen ekosistem dipandang sebatas pengaruh potensial. Hal ini berbeda dengan daya dukung ekologi suatu kawasan.
Pusat perhatian utama manajemen dalam penentuan daya dukung ekologi adalah pengaruh sekitar ekosistem terhadap kelimpahan stok. Daya dukung ekologi dapat dijelaskan sebagai tingkat pengembangan kawasan sedemikian rupa hingga dampak ekologis merupakan tingkat maksimum (baik jumlah maupun volume) pemanfaatan suatu sumberdaya atau ekosistem yang dapat di akomodasi oleh suatu kawasan atau area sebelum terjadi penurunan kualitas ekologis.
Demikian pula daya dukung sosial lebih merujuk pada dampak sosial. Ringkasnya, daya dukung sosial merupakan tingkat kenyamanan dan apresiasi pengguna suatu sumberdaya atau ekosistem terhadap suatu kawasan area akibat adanya pengguna lain dalam waktu bersamaan
Empat tipe daya dukung lingkungan
1. Daya dukung fisik adalah Batasan-batasan yang ditata oleh ruang fisik dan kondisi-kondisi yang diperlukan kawasan pantai/laut (ukuran, situasi, kedalaman air, dll)
2. Daya dukung produksi adalah Kelimpahan stok lestari pada tingkat produksi maksimum
3. Daya dukung ekologi adalah Tingkatan dimana pengembangan kawasan menyebabkan perubahan-perubahan nyata dalam ekosistem
4. Daya dukung social adalah Tingkatan dimana pengembangan kawasan berbenturan atau menimbulkan konflik dengan penggunaan lainnya
Mingqing Liu (2004) membagi daya dukung lingkungan bukan empat jenis melainkan lima jenis. Bedanya dengan pembagian Inglis et al. (2000) adalah ditambahkannya daya dukung kimia. Jenis daya dukung menurut Mingqing Liu (2004) adalah daya dukung fisik (physical carrying capacity), daya dukung kimia (chemical carrying capacity), daya dukung biologi/produksi (biological /production carrying capacity), daya dukung ekologi (ecological carrying capacity), dan daya dukung sosial (social carrying capacity).
Faktor-faktor daya dukung yang terkait dengan pesisir menurut Mingqing Liu (2004)
1. Daya dukung fisik meliputi: Geografi fisik, hidrologi, dan oseanografi, Kendala spasial, Model hidrodinamika, Batasan-batasan yang dibuat oleh program pemerintah (landscape dan navigasi fisik, dll). Perhatian Mensimulasikan pengaruh gelombang, masukan air tawar dan iklim, flushing rates, dan struktur kolom air
2. Daya dukung kimia
3. Daya dukung biologi/ produksi meliputi:
• Kelimpahan stok, suplai makanan, laju taking up, dan konversi menjadi jaringan produktif
• Suplai fitoplankton dan bahan organik lain, laju penyerapan dan asimilasi
4. Daya dukung ekologi. Perhatiannya:
• Mensimulasikan pengaruh cahaya, stratifikasi air, dan unsur hara terhadap sebaran dan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton
• Pengayaan organik sedimen (lingkungan anaerob)
• Bio-deposit (smothering of reef habitat)
• Dampak terhadap struktur komunitas
• Perubahan fungsi ekosistem
5. Daya dukung sosial meliputi:
• Dampak sosial terhadap komersial, rekreasi, budaya, dan estetik
• Navigasi dan keamanan
• Akses publik
• Kualitas visual
• Perubahan karakter alami
• Penurunan kenyamanan pengguna lain
• Pengurangan keuntungan masa depan